Jumat, 31 Oktober 2014

contoh laporan keperawatan GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN AKIBAT BRONKOPNEUMONIA



ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. R
DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN
 AKIBAT BRONKOPNEUMONIA DIRUANG
PUSPA RST CIREMAI – CIREBON















DISUSUN OLEH :

ENDANG SRI SULASTRI
NIS : 1213152448




YAYASAN PONDOK PESANTREN AR-RAHMAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN AR-RAHMAT JL.WERAGATI SELATAN DESA WERAGATIKEC. PALASAH KAB. MAJALENGKA : 45455












BAB I
TINJUAN TEORITIS

I.        Definisi
Bronkopneumonia adalah salah satu jenis pneumonia yang mempunyai pola penyebarn bercak-bercak teratur dalam satu/lebih area terlokalisasi didalam bronchi dan meluas ke parenkim paru yang berdekatan di sekitarnya (smeitzer dan suzanne, 2002:572).
Bronkopneumonia adalah penyebaran daerah infeksi yang bercak-bercak dengan diameter sekitar 3-4 cm mengelilingi dan juga melibatkan bronchi (silvia a.price dan lorraine m. W, 1995:710).
Bronkopneumonia adalah suatu peradangan paru yang biasanya menyerang di bronkeoli terminal. Bronkeoli terminal tersumbat oleh eksudat mokopurulen yang membentuk bercak-bercak konsolidasi di lobuli yang berdekatan. Penyakit ini sering bersifat sekunder, menyertai infeksi saluran nafas atas, demam infeksi yang spesifik dan penyakit yang melemahkan daya tahan tubuh (sudin diodi dan imam supardi, 1998).

II.      Etiologi
Secara umum individu yang terserang bronkopneumonia di akibatkan oleh adanya penurunan mekanisme pertahanan tubuh terhadap virulensi organism patogen. Timbulnya bronkopneumonia di sebabkan oleh virus, bakteri, jamur dan benda asing (sandra m netria 2001).
-          Bakteri            : stretocolus, thapylococcus, haemophilus, influenza, klebsiella.
-          Jamur   : aspergillus spesies, candida albicans.
-          Aspirasi makanan, sekresi orofarinegeal/isi lambung ke dalam paru-paru
-          Terjadi karena paru yang lama.
Sebab lain dari pneumonia adalah akibat flora normal yang terjdi pda pasien yang daya tahannya terganggu, atau terjadi aspirasi flora normal yang terdapat pada mulut dank arena adanya pneumocytis crani, mycroplasma (smeitzer dan suzanne, 2002:572DAN sandra m netria 2001:682).





III.   Patofisiologi
Bronkopneumonia selalu di dahului oleh infeksi saluran nafas bagian atas yang di sebabkan oleh bakteri stapnyloccocus, naemophllus imfluenza atau karena aspirasi makanan dan minuman. Dari saluran pernafasan kemudian masuk ke saluran pernafasan bagian bawah dan menyebabkan terjadinya infeksi kuman di tempat tersebut, sebagian lagi masuk ke pembuluh darah dan menginfeksi saluran pernafasan dengan gambaran sebagai berikut :
·         Infeksi saluran nafs bgian bawah menyebabkan tiga hal yaitu di atasi pembuluh darah alveoli peningkatan suhu dan adema antara kafiler dan alveoli.
·         Ekspensi human melalui pembuluh darah kemudian masuk ke dalam saluran pencernaan dan menginfeksinya, mengakibatkan terjadinya peningkatan flora normal dalam usus. Feristaltik meningkat aikbat usus mengalami absorb dan kemudian teejadilah diare yang beresiko terhadap gangguan keseimbangan dan elektrolit.

IV.   Tanda Dan Gejala
·         Batuk
·         Suara nafas lemah
·         Retraksi intercosta
·         Penggunaan obat bantu nafas
·         Demam
·         Ronchii
·         Cyanosis
·         Leukositosis
·         Thorat photo menunjukkan infiltrasi melebar
·         Sakit kepala
·         Kekakuan dan nyeri otot
·         Sesak nafas
·         Menggigil
·         Berkeringat
·         Lelah


V.      Penatalaksanaan
Kemotherapi untuk mikroplasma pneumonia dapat di berikan eritromicin 4X500 mg sehari / tetrasiklin 3X4 mg sehari. Obat-obatan ini meringankan dan mempercapat penyembuhan terutama pada kasus yang berat. Obat-obatan menghambat sintesis sna (sintosin antapinosin dasn indoksi urudin interferon inducer seperti :
a.       Istirahat, umumnya penderita tidak perlu di rawat, cukup istirahat di rumah.
b.      Simptomatik terhadap batuk
c.       Batuk yang produktif jangan di tekan dengan antitusif
d.      Jika terdapat obstruksi jalan nafas, dan lender di berikan bronkodilator.
e.       Pemberian oksigen umumnya tidak di perlukan kecuali untuk kasus berat, antibiotic yang paling baik adalah anitibiotik yang sesuai dengan penyebab dan mempunyai spectrum sempit.


VI.   Komplikasi
1.      Atelektasis adalah pengembangan paru-paru yang tidak sempurna atau kolaps paru merupakan akibat kurangnyta mobilisasi atau reflex bentuk hilang.
2.      Enfisema adalah suatu keadaan dimana tekumpulny nanah dalam rongga pleura terdapat di suatu tempat atau saluran rongga pleura.
3.      Abses paru adalah pengumpulan push dalam jaringan paru yang meradang.
4.      Endokarditis yaitu peradangan pada setip endokardial.
5.      Meningitis yaitu infeksi yang menyerang selaput otak (whaley whoong, 2000).












ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. R
DENGAN GANGUAN
SISTEM PERNAFASAN AKIBAT BRONKOPNEUMONIA
DI RUANG PUSPA RST CIREMAI CIREBON

I.            PENGKAJIAN
a.       Identitas pasien
Nama                                 : an. R
Umur                                 : 12 tahun
Jenis kelamin                     : laki-laki
Agama                               : islam
Pendidikan                                    : masih bersekolah
Pekerjaan                           : pelajar
Tanggal masuk                  : 13 september 2014
Tanggal pengkajian           : 14 september 2014
No. Merk                           : 47350
Diagnose medis                 : bronkopneumonia
Alamat                              : karang dawa timur kec. Lemah abang kab. Cirebon

b.      Identitas penanggung jawab
Nama                                 : tn. S
Umur                                 : 44 tahun
Jenis kelamin                     : laki-laki
Agama                               : islam
Pendidikan                                    : sd
Pekerjaan                           : wiraswasta
Hub. Dengan pasien          : ayah kandung

c.       Keluhan utama
Klien mengeluh sesak nafas

d.      Riwayat kesehatan sekarang
An. R umur 12 tahun di rawat di ruang puspa di rst iii ciremai-cirebon dengan keluhan utama sesak nafas kurang lebih 5 hari di sertai panas dengan suhu tubuh 38°c. Bisa memperberatnya kebanyakan aktifitas bisa mengurangi penyakit yang di derita dengan beristirahat dan ddi bantu di beri oksigen pada psien. Sakit yang di rasa di bagian paru-paru dan tidak menyebar, sakit yang di rasakan cukup parah terbilang skala 3 nyeri yang di rasakan psien di rasakan pada sewaktu-waktu.

e.       Riwayat kesehatan dahulu
Klien mengatakan pernah sesak nafas ketika sedang bersekolah

f.       Keadaan kesehatan keluarga
Keluarga pasien tidak ada yang menderita penyakit tersebut apalagi penyakit tutrunan.
·         Genogram

Keterangan :

  : laki-laki                                           : garis keturunan                      : klien
  : perempuan                                       : tinggal serumah

g.      Data psikososial
Klien selam di rawat di rumah sakit selalu berdoa untuk kesembuhannya.


h.      Data spiritual
Klien tampak cemas dan gelisah

i.        Aktifitas kehidupan sehari-hari

Kegiatan
Dirumah
Di rumah sakit
a.       Makan
-          Frekuensi
-          Jumlah
-          Jenis

3X perhari
1 porsi
Nasi

2X perhari
½ porsi
Bubur
b.      Minum
-          Frekuensi
-          Jumlah
-          Jenis

-
8 gelas
Air putih

-
5-6 gelas
Air putih
c.       Personal hygiene
-          Mandi
-          Menggosok gigi
-          Mencici rambut
-          Menggunting kuku

3X sehari
3X sehari
2X perminggu
1X perminggu

1X sehari
1X sehari
1X hari
-
d.      Istirahat-tidur
-          Kebiasaan sebelum tidur
-          Waktu
-          Lama tidur

Nonton tv
Pkl. 20.00 wib
9 jam

Berdoa
Pkl. 21.  Wib
5 jam
e.       Elimninasi
-          Bak
-          Bab

3-4X perhari
2X perhari

3X perhari
1X perhari
f.       Rekreasi
-          Rekreasi
-          Olahraga

-
2X perminggu

-
-
g.      Kebiasaan/ketergantungan
-          Alcohol
-          Obat-obatan
-          Rokok
-          Kopi


Tidak mengkonsusmi
Mengkonsumsi
Tidak mengkonsusmi

Tidak mengkonsusmi

Tidak mengkonsusmi
Mengkonsmsi
Tidak mengkonsusmi

Tidak mengkonsusmi

j.        Data pemeriksaan umum
1.      Pemeriksaan fisik
Penampilan                              : bersih
Kesadaran                               :composmentis (sadar penuh)
Berat badan                             :40KG
Tinggi badan                           : 150 cm
Tekanan darah                         : 110/80 mmhg
Respirasi                                  : 30X/menit
Nadi                                        : 85X/menit
Suhu tubuh                              : 38° c

2.      Kepala
Bentuk kepala                         : oval
Kelainan                                  : tidak ada
Keadaan rambut                      : bersih
Kulit kepala                             : bersih

3.      Mata
Sclera                                      : anateri
Konjungtiva                            : anemis
Kornea                                                : normal
Lensa                                       : normal
Pupil                                        : normal
Reflek cahaya                         : mengcil ketika di jauhkan
Kelainan                                  : tidak ada


4.      Telinga
Fungsi pendengaran                : normal (berfungsi)
Bentuk                                                : simetris kanan dan kiri
Serumen                                  : tidak ada
Test garputala                          : -
Kelainan                                  : tidak ada

5.      Hidung
Fungsi penciuman                   : berfungsi
Bentuk                                    : simetris
Serumen                                  : tidak ada
Kelainan                                  : tidak ada

6.      Mulut
Fungsi pengecapan                  : berfungsi
Kebersihan gigi                       : kotor dan bau
Mukosa bibir                           : lembab
Kelainan                                  : bau

7.      Leher
Kelenjar betah bening             : -
Kelenjar tyroid                        : -
Pergerakan leher                      : normal

8.      Dada
Bentuk                                                : simetris
Suara nafas                              : wheezing
Frekuensi nafas                       : 30X/menit
Nyeri                                       : -
Kelainan                                  : sesak nafas
9.      Punggung
Bentuk                                                : simetris
Kelainan                                  : tidak ada

10.  Abdomen
Bising usus                              : -
Kelainan                                  : -

11.  Genitalia
Bentuk                                                : -
Kebersihan                              : -
Pembengkakan                        : -
Lesi                                         : -
Kelainan                                  : tidak ada

12.  Anggota gerak atas dan bawah
Reflek trisep                            : normal
Reflek bisep                            : normal
Reflek patella                          : normal
Reflek babynski                      : normal
Kelainan                                  : tidak ada

13.  Kulit
Warna kulit                             : sawo matang
Tekstur kulit                            : lembab

14.  Pemeriksaan diagnostic
Jenis pemeriksaan
Hasil
Nilai normal
Hermatologi darah rutin


Haemoglobin
12,8 gr %
Pria 14-8 gr %
Leukosit
15,2 ribu /mm³
4,0-10,0 ribu/mm³
Erytrosit
4,81 juta /mm³
Pria 4,5 juta /mm³
Haematokrit
37,3 %
Pria 40-48 %
Thrombosit
315 ribu/mm³
150-390 ribu/mm³



1.      Penatalaksanaan
Therafi obat-obatan
Dosis
Ranitidine
2X1 perhari
Ordancentran
2X1 perhari
Scopamin
3X1 amp
Hucral syr
3X

II.            Analisa data
No
Data fokus
Etiologi
Masalah
1.
Do

Ds
Pasien lemah nafas cepat sesak, batuk respirasi : 30X/menit
Keluarga mengatakan klien batuk di sertai sesak
Penumpukan sekret
 

Penyempitan saluran nafas


 
Sesak nafas
Gangguan bersihan jalan nafas berhubungan dengan sekret jalan nafas
2.
Do

Ds
Suhu 38°c

Pasien mengatakan badannya panas
Peningkatan suhu tubuh


 
Infasif kuman

Peradangan pada bronkpneumonia
Gangguan suhu tubuh berhubungan dengan infasif kuman dan alergen
3.
Do

Ds
Pasien terlihat tidak nyaman

Pasien mengatakan tidak nafsu makan
Panas


 
Peningkatan hygiene menurun

Nafsu makan berkurang
Gangguan pola makan berhubungan dengan oral hyhgiene



III.            Diagnosa keperwatan
Diagnosa berdasarkan prioritas msalah dengan formas pes
1.      Gangguan bersihan jalan nafas berhubungan dengan sekret jalan nafas
2.      Gangguan suhu tubuh berhubungan dengan infasif kuman dan allergen
3.      Gangguan pola makan berhubungan dengan oral hyhgiene

IV.            Rencana asuhan keperawatan
Nama                                 : an. R
Umur                                 : 12 tahun
Diagnosa medis                 : bronkpneumonia
No. Medrek                       : 47350
No
Diagnosa keperawatan
Tujuan
Intervensi
Rasional




1
Gangguan bersihan jalan nafas berhubungan dengan sekret jalan nafas

·         Sesak nafas pasien hilang
·          Dalam waktu 1X24 jam pernafasan pasien normal
·         Mengetahui frekuensi nadi dan frekuensi nafas
·         Berikan posisi nyaman semifowler
·        Untuk mengetahui ttv intervensi selanjutnya
·      Dengan di berikan posisi nyaman, di harapkan penafasan pasien normal




2.
Gangguan suhu tubuh berhubungan dengan infasif kuman dan allergen

Setelah dilakukan tindakan selama 1X24 jam pasien di harapkan suhu tubuh 37°c
·         Kaji tprs
T : kompres dengan air hangat
P : anjurkan memakai pakaian tipis
R : beri minum secukupnya
S : kojlaborasi dengan dokter dalam pemberian obat antiseptic paracetamol
Kompres dengan air hangat supaya suhu badan menurun, memakai pakaian tipis agar dapat menyerap keringat yang berlebihan, member minum secekupnya supaya kebutuhan cairan tetap terpenuhi dan dapat menurunkan suhu tubuh pasien, pemberian obat antipiretik menurunkan rasa nyeri




3.
Gangguan pola makan berhubungan dengan oral hyhgiene

Mengerti dan mau di berikan tindakan kebersihan gigi dan mulut
·         Anjurkan pasien gosok gigi 2X sehari
·         Membantu menggosok gigi di tempat tidur
·         Gosok gigi 2X sehari dapat mencegah bau mulut dan penumpukan kuman
·         Mempermudah pasien dalam melakukan tindakan menggosok gigi

V.            Implementasi keperawatan
Nama                                 : an. R
Umur                                 : 12 tahun
Diagnosa medis     : bronkpneumonia
No. Medrek                       : 47350

No
Tanggal
Diagnosa keperawatan
Implementasi



1



13/09/2014

Bersihkan jalan nafas berhubungan dengan sekret jalan nafas
·         Mengetahui frekuensi nadi dan frekuensi nafas sebelum dan sesudah aktifitas
·         Berikan posisi nyaman

2

14/09/2014
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan penyakit
·         Mengkaji tprs
T : kompres dengan air hangat
P : anjurkan memakai pakaian tipis
R : beri minum secukupnya
S : kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat antiseptic paracetamol

3

15/09/2014
Gangguan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman berupa gatal dan bau pada rambut berhubungan dengan menurunnya personal hygiene
·         Menganjurkan pasien gosok gigi 2X sehari
·         Membantu menggosok gigi di tempat tidur

VI.            Evaluasi Keperawatan
No. Dx keperawatan
Tanggal/waktu
Evaluasi (soap)


1


13/09/2014
S : pasien mengatkan sesaknya sudah berkurang
O : lrr : 28X permenit
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi


2

14/09/2014
S : keluarga mengatakan pasien tidak cemas lagi
O : keluarga pasien terlihat tenang
A : masalah teratasi
P : intervensi di hentikan




3



15/09/2014
S : pasien mengatakan batuk
O : s : 37°c
      N: 80X permenit

A : masalah teratasi
P : lanjutkan tindakan keperawatan









VII.            Catatan Perkembangan

No. Dx keperawatan

Tanggal/waktu

Implementasi

Evaluasi


1



13/09/2014
·         Mengetahui frekuensi nadi dan frekuensi nafas sebelum dan sesudah aktifitas
·         Berikan posisi nyaman
N : 80X permenit
R : 30X permenit



2


14/09/2014
·         Mengkaji tprs
T : kompres dengan air hangat
P : anjurkan memakai pakaian tipis
R : beri minum secukupnya
·         S : kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat antiseptic paracetamol
T : 110/80
P: 30X/menit
R : 80X permenit
S : 37,5°c




3



15/09/2014
·         Menganjurkan pasien gosok gigi 2X sehari
·         Membantu menggosok gigi di tempat tidur
Orang tua pasien mengerti dan mau melakukan tindakna membersihkan gigi dan mulut